Menjadi menteri keuangan di negara sebesar Amerika Serikat (AS) tak pernah mudah. Dalam kondisi perekonomian seperti ini, Timothy Geithner pun menjadi menteri paling sibuk sedunia.
Geithner baru saja tiba di Berlin, Jerman, menjelang KTT Uni Eropa untuk mencari solusi atas krisis utang yang dihadapi kawasan tersebut. Pesan yang dibawanya jelas, bahwa Amerika dan dunia mengamati serta berharap krisis utang ini segera berakhir.
“Penundaan lebih jauh bisa membahayakan perekonomian dunia. Termasuk pemulihan ekonomi yang lamban di Amerika,” ujar Geithner, usai bertemu sejumlah pemimpin Eropa. Ia menyatakan, sejauh ini Amerika menyetujui langkah-langkah Eropa.
Keberadaan Geithner di Eropa diharapkan bisa membantu. Sebab meski baru menjadi menkeu karena ditunjuk Obama, ia setidaknya pernah menghadapi krisis keuangan. Bahkan, Geithner berperan besar dalam mengarahkan anggaran negara.
Termasuk di antaranya, alokasi US$350 miliar dari Program Pemulihan Aset Bermasalah (Troubled Asset Relief Program/TARP) yang merupakan warisan pemerintah sebelumnya. Di akhir tahun pertamanya menjabat, sejak 26 Januari 2009, banyak yang sudah ia hadapi.
Pria asli New Yorkers ini menghabiskan masa kecilnya di berbagai negara. Mulai dari Zimbabwe, Zambia, India hingga Thailand. Ketertarikan terhadap Asia ditunjukkan setelah ia lulus dari Dartmouth College jurusan Government and Asia Studies, pada 1983 lalu.
Dalam proses itu, Geithner membekali dirinya dengan pelajaran Bahasa Mandarin karena harus sekolah di Peking University dan Beijing Normal University. Akhirnya, ia meraih gelar master ekonomi internasional dan East Asia Studiy dari Johns Hopkins University, pada 1985.
Pria yang juga fasih berbahasa Jepang ini, pada awal 1980, pernah mengawasi program microfinance Ford Foundation di Indonesia yang dikembangkan oleh mendian Ann Dunham, ibunda Presiden Barack Obama.
Washington pun melirik karir ekonominya yang luar biasa itu. Ia bekerja di Kissinger Associates selama tiga tahun dan bergabung dengan Divisi Hubungan Internasional Kementerian Keuangan AS sejak 1988. Ia bertugas sebagai atase Kedubes AS di Tokyo.
Pada 1998-2000, pria kelahiran 18 Agustus 1961 ini mengabdi sebagai asisten untuk dua mantan Menkeu AS, Robert Rubin dan Lawrence Summers. Kedua tokoh ekonomi hebat itu menjadi mentornya. Pada 2002, ia sempat meninggalkan kementerian dan bergabung dengan IMF.
Oktober 2003, Geithner ditunjuk sebagai Presiden Bank Sentral AS The Federal Reserve cabang New York. Jabatan bergaji US$398.200 per 2007 itu membuatnya secara otomatis menjadi Wakil Direktur Federal Open Market Comittee.
Saat pemilu AS 4 November 2008 lalu, Geithner memang sudah disebut-sebut sebagai calon menkeu, siapapun presidennya. Tepat pada 24 November tahun yang sama, Obama yang terpilih mengumumkan niatnya untuk mencalonkan Geithner sebagai menkeu.
12 komentar:
kereeeeeeenn
wiiihhh keren Laaahhh
saya juga sibukk :p
saya sibuk nyari bantu ayu ting ting nyari alamat..hhaahaa
wiihh orang siibbuukk neehhh..
menkeu kita gimana ya :D
ya betul, bagaiman dengan menkeu kita sibuk juga kah
makasih ya..
Hebaatttttttt
Menteri kita mah sibuk korupsi doank..wkwkwwkwkk
Wwiihhhhhhhh............................
Sibuk ngurusin negara
bisa jdi mtivasi buat mntri di sluruh dunia niih
Posting Komentar